Melbourne, 21 Juni 2017
Pagi tadi Melbourne menangis, hujan dipagi hari merupakan hal yang biasa di tengah pergantian musim dari musim gugur ke musim dingin ini. Tapi entah mengapa, pergantian musim di hati datang begitu cepat. tak disangka diri ini juga meneteskan air mata. Entah diri ini menemani kesedihan Melbourne, atau Melbourne yang lantas sedang menemani kehadiran rasa sedih di pagi hari tadi.
Lagi-lagi menangis adalah pilihan ku untuk menyesali sesuatu, ketika diri ini menemukan sesuatu tidak seperti apa yang diharapkan. entahlah, apakah aku pantas untuk iri dengan mereka yang bisa melampiaskan kekecewaannya dengan marah, dengan mudahnya melampiaskan kekecewaan entah kepada siapapun itu. sedangkan aku lebih memilih terbenam dengan kesedihan diri sendiri, berlarut-larut menyesali.
Tenanglah, kali ini yang kutangisi bukanlah hal yang begitu sepele. kekecewaan ini ku rasa pantas untuk hadir, walaupun aku tahu seharusnya cukup sehari ini saja aku berlarut.
Bukankah Kecewa, gagal, sedih hal yang tak luput dari perjalanan hidup? ibarat kita sebagai manusia, yang memang sejatinya sedang menyusuri helai demi helai jalan kehidupan yang tak pasti, gagal adalah sesuatu yang pasti hadir ditengah-tengah penyusuran jalan ini. “Manusia berencana, Tuhan Menentukan”, Quotes yang selalu terlintas dipikiran, yang entahlah, sulit sekali menjadi landasan hati untuk bersabar.
Postingan di blog Ayah Molik menjadi pengingat tentang bersabar dan ikhlas, tulisan yang ditulis tahun 2007 yang memang langsung mengirimkan pesan untuk ank-anaknya. walaupun aku tahu 2 hal tersebut tak pernah mudah untuk dijalani.
Aku yang selama ini selalu mengizinkan diri untuk bersedih atau kecewa tapi harus siap dengan alarm yang mengingatkan bahwa cukup tak boleh berlama-lama karena memang akan selalu ada jawaban dan hikmah dibalik semua kejadian.
tulisan yang selalu menjadi pengingat juga adalah tulisan sendiri di tahun 2013, lagi lagi tentang kegagalan ketika harus meninggalkan mimpi terbesarku pada saat itu, lolos seleksi pertukaran pelajar AFS !, ya! sedih tentu ! tapi yang sempat tertulis di blog pada saat itu adalah sebuah pengingat untuk diri ini di masa sekarang dan masa depan.
Karena gagal bukan akhir dari segalanya, It’s not the end of the world tho 🙂
KEEP MOVING FORWARD