Bicara tentang hati dan perasaan, adalah hal yang tak mudah untuk diceritakan dan direnungi. Karena aku tau tak semua hati merasakan perasaan yang sama, setiap hati dan pencinta memaknai perasaan yang hadir didalamnya berbeda. Aku mengenal gadis yang tak senggan menyelimuti hatinya dengan dinding dinding tebal, menutupi hati yang rapuh dengan perasaan takut. Takut akan datangnya seseorang yang mungkin akan kembali meruntuhkan dinding-dinding kepercayaannya. Begitu takut mendengar kata cinta diucapkan. Mereka bilang cinta itu trauma.
Aku mengenal pula gadis yang tak hentinya menyapa perasaan yang mampir ke hatinya, menyatukan mimpi dengan cinta. Yang tak hentinya berbicara bahwa cinta adalah salah satu rangkaian bingkai mimpi-mimpi indah, begitu yakin bahwa cinta dan mimpi akan berjalan seirama membimbing dan menyusuri perjalanan hidup. Mereka bilang cinta itu menggugah hati.
Aku mengenal seseorang yang telah mengukir nama seseorang dalam hatinya, namun apalah daya ketika bukan nama ia lah yang tertulis dalam catatan yang Maha Pengatur segalanya. Ketika ia menyadari seberapapun ia berusaha, ketika memamg bukan ialah yang tertulis di dalam catatan-Nya Mereka bilang cinta itu tak selamanya adil.
Aku mengenal seorang kerabat, yang begitu mudahnya membuka hati menemukan seseorang baru yang ia anggap dapat mengisi ruang ruang dalam hati. Menganggap pertemuan-pertemuan adalah pintu untuk menemukan hati yang tepat untuk diisi, pertemuan-pertemuan baru akan mengantarkannya pada jiwa yang melenakan diri akan perasaan yang selalu baru. Mereka bilang cinta itu adalah jawaban yang lantas perlu kita cari jawabannya dalam setiap pertemuan-pertemuan baru.
Baru saja ku bertemu, seseorang yang menangis ketika menyadari bahwa perbedaan tentu mampu mengakuisisi perasaaan dalam hati, ketika perbedaan memaksanya untuk menghentikan rasa yang mungkin telah lama tumbuh mekar di dalam hati. Perbedaan yang meluluhkan kepercayaan seseorang mebuatnya bertanya apakah cinta atau kepercayaan yang harus ia pilih. Mereka bilang cinta itu sebuah pilihan.
Ketika hati yang berbicara, bukankah itu sepenuhnya menjadi urusan pribadi dan Yang Maha Mengatur?? Tak semua orang dapat sepenuhnya mengerti perasaan hati yang lain. Karena Ia lah yang Maha membolak-balikkan perasaan, ialah yang sepenuhnya mampu mengerti tentang perasaan masing-masing
Lantas aku bingung membaca perasaan yang tumbuh di dalam hati, biarlah aku memberi kesempatan ia untuk tumbuh sejalan dengan setiap ujian dan goncangan perasaan dalam diri, sampai kelak aku akan mengerti bunga mana yang berhasil mekar mewarnai taman hati.