4 Hari Menyusuri Kenangan di Malang

Kemarin, di tengah-tengah liburan saya kembali ke Indonesia, saya menyempatkan diri untuk menyambangi salah satu kota tempat saya merantau sebelumnya. Malang, Kota yang sempat menorehkan memori memori indah semasa SMA, ups maksudnya semasa Aliyah, karena saya sekolah di MAN 3 Malang.

Perjalanan saya mulai ketika saya memilih untuk berangkat ke Malang sendiri naik bus (karena besoknya keluarga akan menyusul ke Malang naik Mobil), lagi-lagi perjalanan sendiri naik bus menarik kembali nostalgia memori-memori lama. Yang biasanya saya pulang sendiri atau berdua dengan Alvina naik bus Malang- Surabaya (dan sebaliknya). Perjalanan menyusuri kenangan lama saya mulai dari Terminal Purabaya (Bungurasih).

alumni-man-3-malangKenangan selanjutnya teringat ketika saya bertemu dengan salah satu teman SMA, Partner Bisnis, partner produktif, dan partner menulis, Sophia Mega. Dialah pendiri KapanKamuNikah.com , sebuah platform yang mampu mengedukasi tentang bagaimana sebuah hubungan yang baik, bagaimana menyelesaikan maslah dalam suatu hubungan, atau pun tentang apa sih yang perlu kita siapkah sebelum menikah? . Tentu dia belum menikah, karena kita seangkatan, tetapi dia selalu passionate dalam mendalami sebuah hubungan. Lucu ya.
Perbincangan asyik tentang kesibukan kita masing-masing, mulai dari membahas KapanKamuNikah.com, kesibukan menulisnya di blog dia yang cukup cetar Sophiamega.com , serta menulis sebagai salah satu content writer di salah satu website tentang kota Malang, membuat video di Youtube di channel SophiaMega. Begitu banyak kesibukannya yang membuat saya setiap kali saya nganggur dan merasa tidak produktif saya selalu tiba-tiba chat dia dan bertanya, “Sibuk apa Meg?”, dan ketika dia menjawab dengan berbagai kesibukannya, muncul semangat untuk tetap produktif. Memang Semangat itu menular !

screen-shot-2016-11-11-at-1-52-43-pm
screen-shot-2016-11-11-at-1-53-30-pm
screen-shot-2016-11-11-at-1-53-56-pm

Ditengah-tengah perbincangan kita, datang Mas Haqqi yang juga merupakan partner bisnis semasa SMA, disitu perbincangan kita semakin asyik yang banyak mengingat masa-masa “Menceburkan diri” ke bisnis kecil- kecilan semasa SMA. Mas Haqqi juga menceritakan tentang celetukan 1 kalimat lucu dari mbak putri yang juga dulu menjadi partner bisnis kita “Alvin tuh dulu lucu juga ya, sore-sore harus bersihin wadah adonan Panekuk Pancake, eh sekarang kuliah di Australia.”

Cukup lama kita berbincang-bincang, menyadari waktu memang berharga, di tengah-tengah kesibukan masing-masing, sibuk dunia perkuliahan, organisasi (“Budak Proker” istilahnya mas Haqqi), komunitas, atau Lomba-lomba, mencoba menyisihkan seikit waktu untuk bertemu teman dan sekedar menanyakan kabar dan kesibukan menjadi sebuah hal yang menyenangkan. Tenang, masih panjang perjalanan kita, masih banyak milestones yang perlu kita lewati yang pastinya nanti ketika kita bakal bertemu lagi, akan lebih banyak cerita-cerita yang lebih seru.

Perjalanan saya ke Malang diakhiri dengan jadwal menjenguk adik kecil yang sekarang sedang mondok di Pondok Pesantren Modern Tazkia, sedikit menyampaikan kerinduan, karena cuma hari itu saya bisa bertemu adek paling kecil selagi liburan di Indonesia.

14991456_10209087088068449_8781879031512952861_o
img_1132

NB : setelah saya berfoto di depan background Indonesia, saya bertanya ke Mas Haqqi yang dulunya memang punya cita-cita jadi manager sebuah perusahaan pertambangan di luar negri, “ Gimana mas, masih pengen jadi manager perusahaan …. ?” . dan mas Haqqi menjawab “ Cita-cita itu sudah pupus semenjak aku menyadari bahwa sebenernya kita lah seharusnya membangun Indonesia vin”

Sepertinya saya perlu menulis sedikit kenangan-kenangan “Menceburkan Diri” mencoba bisnis kecil-kecilan semasa SMA. Di tunggu ya Post Selanjutnya ..

Tags: